Dirjen Kebudayaan, Dr. Hilmar Farid, telah menyebut generasi muda sebagai tombak pemajuan budaya batik di Indonesia. Pernyataan ini disampaikan dalam acara diskusi yang diadakan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) pada hari Kamis (22/07).
Dalam acara tersebut, Dirjen Kebudayaan mengungkapkan kebanggaannya terhadap semangat dan kreativitas generasi muda dalam melestarikan dan mengembangkan budaya batik. Menurutnya, generasi muda memiliki peran yang sangat penting dalam memajukan budaya batik sebagai warisan budaya Indonesia yang tak ternilai harganya.
Selain itu, Dirjen Kebudayaan juga menekankan pentingnya pendidikan dan pembelajaran tentang budaya batik sejak dini. Hal ini dilakukan agar generasi muda memiliki pemahaman yang mendalam tentang nilai-nilai budaya dan kearifan lokal yang terkandung dalam batik.
Menurut Dirjen Kebudayaan, upaya pelestarian dan pengembangan budaya batik tidak hanya menjadi tanggung jawab pemerintah, namun juga harus didukung oleh seluruh lapisan masyarakat, terutama generasi muda. Dengan demikian, budaya batik dapat terus hidup dan berkembang menjadi bagian yang tak terpisahkan dari identitas bangsa Indonesia.
Di akhir acara, Dirjen Kebudayaan mengajak generasi muda untuk terus berkreasi dan berinovasi dalam memajukan budaya batik. Dengan semangat dan kecintaan yang tinggi terhadap budaya Indonesia, generasi muda diharapkan dapat menjadi agen perubahan yang mampu memperkenalkan dan mempromosikan keindahan dan keunikan batik Indonesia ke seluruh dunia.